Rabu, 18 Juni 2014

Sulit Menyatakan



Seandainya musim dapat memahami perasaan yang sedang gundah, pasti musim tidak akan pernah membiarkan perasaan itu menjadi hancur dan lara.

Tapi bila perasaan masih membisu, apakah musim akan pernah paham dengan hati yang berharap? Sementara masih ada jiwa yang tenang itu untuk memiliki jiwa yang tenang pula?

Atau mungkin sebenarnya musim itu paham akan jiwa yang berharap cinta yang tenang. Hanya saja perasaan itu masih terlalu beku dan tetap diam.

Lalu apakah perasaan dari jiwa yang tenang itu dapat memahami betul, bila lara hati yang berharap akan cintanya untuk menyambut dengan penuh tulus? Aku, yang masih berdiri di antara musim yang tidak pernah aku pahami sekali, mungkin akan sirna dalam kesediahan yang akan berlarut. Sungguh, aku ingin hidup tenang.

Seorang "cewek" mungkin pernah ngalamin puisi yang di atas. Cewek memang sulit untuk menyatakan perasaan terang-terangan kepada seseorang yang mereka suka. Kebanyakan cewek jadi secret admirer dan itu memprihatinkan. Mungkin juga cewek kasih kode kode yang menyangkut nama atau inisial seseorang yang menurut mereka something agar mereka itu peka terhadap kita. Paling cuman cara-cara itu aja, kalau memang mereka nggak peka kita minta bantuan ke teman terdekat mereka, setelah itu gagal lagi kita mungkin jenuh dan pada akhirnya kita berpaling. Ada juga cewek yang berani ngungkapin terang-terangan kepada seseorang yang mereka suka. Sebenarnya tak ada masalah jika kita memang sudah terlalu lama memendam rasa dan kita mengungkapkan rasa terlebih dahulu, karna cinta tak memandang siapa yang menyatakannya dahulu entah itu cewek ataupun cowok. 



Curhatan? mungkin:') selamat membaca.